Daun Sirih biasanya
digunakan untuk mengatasi bau badan dan mulut,
sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada
wanita. Ini karena sirih mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman.
Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan
dengan fenol biasa. Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang
memiliki sifat hangat dan pedas. Secara tradisional mereka menggunakan daun
sirih untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi peradangan, dan
menghilangkan gatal. Pada pengobatan tradisional India, daun sirih dikenal
sebagai zat aromatik yang menghangatkan, bersifat antiseptik, dan bahkan
meningkatkan gairah seks.
Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan luka padakaki karena mengandung
styptic untuk menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan luka pada kulit (menyembuhkan kulit atau kaki). Juga bisa dikunyah untuk memperbaiki suara penyanyi. Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip
oleh buku tanaman obat terbitan Kebun Tanaman Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, dan meredakan dengkuran. Daunnya mengandung eugenol yang mampu mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans, dan bersifat analgesik (meredakan rasa nyeri).
Daunnya juga kandungan tannin yang bermanfaat mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi
hati, dan mencegah diare. Daun sirih dapat juga digunakan untuk obat keputihan yang khasiat penyembuhannya pernah diuji secara klinis. Ini diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas Indonesia. Ia mengatakan bahwa daun sirih punya khasiat yang lebih bermakna dibandingkan dengan plasebo. Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak sedang hamil, menderita diabetes melitus, ataupun penyakit hati, dan ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan daun sirih, sedang sisanya diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada vagina sebelum pasien tidur selama tujuh hari.
Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan ulang, masing- masing 11 mendapat plasebo dan daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 persen pasien yang mendapat daun sirih dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang diberi plasebo hanya 54,5 persen saja. . Sementara itu, di India ada laporan penelitian yang mengatakan daun sirih mempengaruhi kesuburan pria, seperti dilaporkan oleh Indian Journal of Pharmacology.Efek daun sirih terhadap kesuburan laki-laki ini diujikan pada tikus.
Diduga, pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral pada tikus punya efek antikesuburan. Menurut laporan tersebut pemberian dosis ekstrak yang meningkat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma pada tikus. Di India, penelitian tentang daun sirih ini tidak hanya untuk kesuburan pria saja. Di sana, daun ini sudah diteliti untuk mengobati penyakit asma, bronkitis, rematik, lepra,
dan sakit gigi, bahkan juga untuk disfungsi ereksi. Sayangnya, belum banyak penelitian sejenis di Indonesia.
Sumber lain:
Efek zat aktif yang dikandung seluruh bagian tanaman sirih adalah merangsang syaraf pusat, merangsang daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, merangsang kejang, meredakan sifat mendengkur. Daun sirih memiliki efek mencegah ejakulasi prematur, mematikan jamur Candida albicans, anti kejang, analgesik, anestetik, pereda kejang pada otot polos, penekan pengendali gerak, mengurangi sekresi cairan pada liang vagina, penekan kekebalan tubuh, pelindung hati, dan antidiare. Tanaman sirih juga diketahui bisa mengatasi batuk, bronchitis, menghilangkan bau badan, mengobati luka bakar, mimisan, bisul, mata gatal dan merah, koreng dan gatal-gatal, menghentikan pendarahan gusi, sariawan, menghilangkan bau mulut, jerawat, keputihan, dan mengurangi produksi air susu ibu yang berlebihan.
Untuk obat batuk, sebanyak 15 lembar daun sirih direbus dengan tiga gelas air hingga tersisa 3/4-nya, minum dengan madu. Obat bronchitis, sebanyak tujuh lembar daun sirih dan gula batu satu potong direbus dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas, minum sehari 3X 1/3 gelas. Menghilangkan bau badan, lima lembar daun sirih direbus dengan dua gelas air hingga menjadi satu gelas, minum siang hari.
Obat luka bakar, daun segar diperas airnya, ditambah sedikit madu, bubuhkan di tempat yang luka bakar. Mimisan, daun agak muda satu lembar dilumatkan, digulung untuk menyumbat hidung berdarah. Bisul, daun sirih secukupnya dicuci bersih, digiling menjadi halus, dioleskan pada bisul dan sekelilingnya, dibalut. Sehari diganti dua kali.
Mengatasi mata gatal dan merah, lima sampai enam lembar daun direbus dengan satu gelas air sampai mendidih. Setelah dingin untuk cuci mata dengan memakai gelas air sampai mendidih. Setelah dingin untuk cuci mata dengan memakai gelas cuci mata. Sehari tiga kali sampai sembuh.
Untuk koreng dan gatal-gatal, sebanyak 20 lembar direbus, saat hangat dipakai untuk cuci. Menghentikan pendarahan gusi, daun empat lembar direbus dengan dua gelas air, dipakai untuk kumur. Obat sariawan, daun sirih segar sebanyak satu sampai dua lembar dibersihkan, dikunyah sampai lumat, ampasnya dibuang.
Untuk menghilangkan bau mulut, sebanyak dua sampai empat lembar daun diremas, lalu diseduh, dipakai untuk kumur. Obat jerawat, tujuh sampai 10 lembar daun sirih ditumbuk sampai halus, kemudian diseduh dengan dua gelas air panas. Airnya dipakai untuk mencuci muka yang berjerawat. Sehari dilakukan dua sampai tiga kali.
Obat keputihan, sebanyak 10 lembar daun direbus dengan 2,5 liter air, hangat-hangat dipakai untuk mencuci liang kemaluan. Untuk mengurangi produksi ASI yang berlebihan, beberapa lembar daun sirih diolesi minyak kelapa, hangatkan di atas api hingga menjadi layu, hangat-hangat tempelkan di seputar payudara yang bengkak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar